Korean Wave Cara Halus Pemerintah Korea Mempromosikan Budaya
Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega munjuh
Nehgae nehgae nehgae bbajuh bbajuh bbajuh party baby
Shawty Shawty Shawty Shawty
Noonee booshuh booshuh booshuh
Soomee makhyuh makhyuh makhyuh
Naega micheo micheo baby
Itulah lagu yang sering dinyanyikan Aqsal siswa kelas 5 SD. Saat dia mandi untuk bersiap kesekolah. Aqsal mungkin adalah 1 dari puluhan anak sekolah dasar yang terserang Korean wave. Yang sekarang sedang marak di masyarakat luas
Tidak perlu dipungkiri lagi, demam korea atau untuk lebih kerenya Korean Wave, sedang melanda seluruh Dunia terutama di wilayah Benua Asia. Tidak terkecuali di Indonesia, saat ini demam korea tidak hanya melanda remaja putri, dan kaum ibu saja, remaja putra dan beberapa beberapa bapak – bapak juga menjadi penikmat setia serial drama dan acara musik Korea yang disiarkan secara rutin di sebuah stasiun Tv swasta di Indonesia. Dan tidak hanya di kota kota besar saja, masyarakat mengenal akator, aktris, atau boyband dan girlband asal negeri ginseng itu, kota kecil seperti Magelang sudah tidak asing lagi dengan Kim Seo Hyun, Park Min Young, Super Junior, 2NE1, Big Bang, dan lain lain. Berbagai DVD bajakan Flim, Drama, Reality Show, dan Konser dapat diperoleh dengan harga yang sangat murah, hal ini memudahkan Hallyu Fans untuk mengoleksi berbagai DVD idola mereka mengingat harga DVD original harganya sangat mahal.
Pengaruh Teknologi dan Informasi
Harus diakui, perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi pada abad Globalisasi ini, merupakan langkah pertama dan utama para Hallyu Fans mengenal dan mengakses berbgai informasi tentang idola mereka. Youtube, akan dengan setia mnyuguhkan berbagai video menarik sang idola. Bahkan saat ini bebagai situs livestream dapat dinikmati dengan mudah oleh para Hallyu Fans. Sehingga mereka bisa menyaksikan dan menikmati berbagai acara yang disiarkan oleh stasiun tv atau stasiun radio dikorea dengan mudah. Jadi tidak heran kalau saat ini siswa sekolah dasar yang duduk di kelas 5 seperti Aqsal dapat menyanyikan lagu Sorry Sorry dari awal sampai akhir.
Idola dan Promosi
sebagai hallyu fans memang sangat menyenangkan. Karena kita disuguhkan oleh sesuatu yang berbeda dari para hallyu star yang notabene mempunyai ciri khas tersendiri. Namun, tahukah kita, penyebaran Korean Wave juga merupakan salah satu cara pemerintah Korea Selatan mempromosikan Negara, Wisata, dan Budaya mereka ?
tanpa kita sadari, saat kita menjadi seorang yang terserang virus demam Korea, kita pasti akan gemar untuk menonton flim, drama, reality show, dan mendengarkan lagu dengan lirik berbahasa korea. Pelan pelan kita akan mulai memahami satu ungkapan atau kata dengan bahasa Korea seperti saranghae, bogosipeo, annyeong haseo, dll. Saat kita mendengarkan lagu bebahasa korea yang kita anggap easy listening sebagian besar pendengar akan mencari translate dari lagu itu untuk mengetahui makna dari lagu yang didengarkan. Saat kita mulai menggandrungi Hallyu Star tanpa memerlukan Instruksi dan perintah dari siapapun kita termotivasi untuk mempelajari bahasa korea dengan satu alasan sepele, mereka ingin saat bertemu idola mereka kelak, mereka dapat berinteraksi dengan sang idola.
Harus kita akui untuk saat ini cara pemerintah korea mempromosikan negara mereka dapat dikatakan berhasil. Bahkan untuk saat ini semboyan “Kpop To The World”, bukan lagi hanya semboyan kebanggaan bagi warga Korea Selatan saja, hampir sebagian besar Hallyu fans yang ada di seluruh dunia akan dengan sangat bangga meneriakan semboyan tersebut.
Hal yang Dapat Dipelajari
Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari merebaknya virus Korean wave bagi para Hallyu fans, terutama Hallyu Fans di Indonesia. Yaitu cara mereka mencintai dan menyayangi budaya negaranya. Contoh yang paling sering kita dapati adalah, ketika seorang Hallyu star sedang mengadakan konser ataupun promosi flim mereka di luar negeri, mereka lebih sering menjawab pertanyaan wartawan atau sekedar menyapa penggemar dengan menggunakan bahasa Korea, walaupun tidak jarang diantara mereka yang dapat berbahasa inggris atau berbahasa negara lain dengan fasih. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai bahasa ibu ( bahasa Indonesia ). Dalam pembuatan serial drama modern, memliki alur yang jelas inti cerita yang berfariasi serta sebagian besar drama modern mempunyai episode tidak terlalu panjang hanya berkisar 16 – 25 eps, sehingga pemirsa akan menjadi lebih tertarik dan merasa rugi apabila melewatkanya. Dalam saguk ( drama sejarah ), cerita yang ditampilkan akan benar benar menampilkan isi cerita sejarah dengan alur yang jelas dan tempat tempat yang benar-benar bersejarah sehingga, pemirsa dapat benar benar menikmati suasana pada masa tersebut.
Sebenarnya, apapun yang kita gemari dan kita gandrungi, mempunyai aspek positif, dan negative tergantung bagaimana cara kita menyikapai dan menikmati apa yang kita gemari itu. so, if you hallyu fans, enjoy it. Tapi tetap, GARUDA DI DADAKU.
Fani Fahr
Berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar