Lovely slowly part 5
“ mianhae park yeorin, aku pikir aku sudah gila”
“ wae oppa ?? jangan membuatku bingung kau ini kenapa ?”
Hyukie oppa terihat menarik nafas dalam dalam “ yeorin ah, mianhae, jeongmal mianhaeyo, aku menykaimu “
“ apa ?”
“ ya !! yeorin ah,kenapa tampangmu seperti orang bodoh? Apa kau percaya dengan ucapanku barusan ?”
“ heh? Apa yang kau bicarakan oppa?”
“ hahahahah ternyata kau sangat mudah tertipu. Park yeorin”
“ tertipu ?” ya !!! oppa, kau membuatku salah tingkah. Hampir saja aku tertipu oleh mu. Aish jincha !!”
“ hahahaha apa aku harus mengataimu babo ??”
“ ya !! oppa!! Hentikan “ aku benar benar malu karena ulah hyukjae oppa.
Hykjae
oppa tidak berhenti mentertawakan kebodohanku tadi. Bahkan sampai kami
berada di lift dia masih saja mengejeku. “ ah oppa, sudah hentikan, aku
malu !!”
“ yeorin ah, seharusnya tadi aku memfoto tampang mu yang benar benar terlihat bodoh hahahaha”
“ aish kau ini opa benar benar !!” hykjae oppa tetap saja tertawa geli tiap kali kami saling bertatapan
“ thing “ pintu lift terbuka. Ku lihat sosok yang sangat ku kenal berdiri memandang sandal kamar yang dipakainya.
“ hae ??”
aku sedikit terkejut melihat hae berdiri di depan lift dengan penampilan yang berantakan.
“ oh, donghae ah, apa yang kau lakukan disini ? sapa hyukie oppa
“ kalian, kenapa kalian bisa bersama ?” selidik hae”
“
kami kami...” aku benar benar bingung harus menjelaskan apa terhadap
hae. belum selesai aku menjawab tiba tiba hyukie oppa sudah mendahuluiku
menjawab pertanyaan donghae “ kami baru saja makan malam bersama, maaf
aku lupa minta ijin padamu , mianhae donghae ah “
Hae
hanya diam memandangi kami berdua dengan tatapan yang aneh. Tak lama
setelah itu tanpa berkata apapun hae pergi meninggalkan kami berdua.
Donghae pov
Aku benar benar putus asa, ini sudah hampir tengah malam tapi park
yeorin belum juga pulang. Aku ingin menelfon mertuaku tapi aku takut
kalau kalau yeorin tidak ada disana , dan malah akan memperparah
keadaan. Yeorin ah kau dimana ?? aku benar benar bingung. Akhirnya ku
putuskan untuk menunggunya di depan lift. Hampir setengah jam aku
menunggu disini. Tapi pintu lift inijuga tak segera terbuka. aku terus
mencoba menghubungi ponsel yeorin tapi hasilnya tetap sama. Tidak ada
jawaban. Sampai akhirnya aku mendengar pintu lift terbuka “ thing”
“ hahahahahaha” kudengar suara tawa dari lift aku belum mengalihkan
pandanganku kearah lift sampai suara yang sangat ku kenal memanggilku “
hae ??”. aku mengarahkan pandanganku ke arah suara yang memanggilku. Ku
lihat ada yeorin dan hyukie sedang berdiri dan memandangiku juga. Aku
mencoba memahami keadaan kenapa selarut ini hyukie dan yeorin bisa
bersama ? bukankah hari ini jadwal hyukie sama denganku? Tapi kenapa
mereka bedua bisa bersama selarut ini ? “ oh, donghae ah, apa yang kau
lakukan disini ?” sapa hyukie
“ kalian, kenapa kalian bisa bersama ?” tanya ku.
“ kami.. kami..” yeorin menjoba menjelasan kepadaku.
“ kami baru saja makan malam bersama. Maaf donghae ah, aku lupa meminta ijin padamu. Mianhae donghae ah “
Rasanya seperti dilempar dengan batu yang besar mendengar pernyataan
hyukie. Ternyata selarut ini yeorin baru pulang karena dia pergi makan
malam dengan hyukie tanpa , memberi kabar padaku. Aku tidak apa lagi
yang harus aku katakan pada mereka berdua aku merasa kecewa pa yeorin
dan hyukie, dan tanpa berkata apa lagi aku meninggalkan mereka berdua.
Sesampainya dirumah aku menuju dapur dan aku segera membuang semua
makanan yang telah aku siapkan tadi untuk yeorin. Aku benar benar merasa
kesal dengan kejadian ini. Rasanya usahaku untuk memberi sesuatu yang
berkesan untuk yeorin hanyalah sia sia. Yeorin malah pergi makan dengan
hyukie, sedangkan aku berharap bodoh bahwa malam ini akan menjadi malam
yang menyenangkan untuku dan yeorin. Karena terlalu kesal, tanpa sadar
aku membanting mangkuk yang tadi aku gunakan untuk menghidangkan sup
rumput laut kesukaan yeorin
“ prang !!!!”
“ donghae ah, ada apa ? apa yang kau lakukan ??” tanya yeorin panik
“ pergi kau dari sini !!” ucapku pelan
“ hae ada apa ? “ yeorin melembutkan suaranya
“ aku bilang pergi kau dari sini park yeorin !!! aku malas melihatmu !!”
“ lee donghae ada apa ??” ku lihat mata yeorin mulai berkaca – kaca, dia mencoba menenangkan aku dengn menggenggam lenganku.
“ cepat enyah dari hadapanku !!!!” kataku menghempaskan genggaman
yeorin. Dia terjatuh karena hempasanku yang terlalu kencang. Dan kulihat
dia mulai menangis.
“ aku tidak tau apa yang terjadi
denganmu, aku juga tidak tau kenapa kau begitu marah terhadapku. Mianhae
hae, jika aku benar benar membuatmu membenciku.” Kata yeorin yang
kemudian bangkit dan pergi meninggalkan aku di dapur.
Yeorin Pov
Aku menangis, pikiranku kacau, aku sama sekali tidak tau apa yang
terjadi sehingga hae begitu marah padaku. Aku mencoba mengingat ingat
kesalahan apa yang telah aku lakukan. Sehngga hae jadi seperti ini.
“ drttt... drrtttt” ponselku bergetar karena ada pesan masuk. Ternyata hykie oppa lah yang mengirimiku pesan
From : hyuk jae oppa
Yeorin ah, gwenchana ?
To : hyukjae oppa
Ne, gwenchana oppa, aku hanya lelah saja. Dan sekarang aku ingin tidur
From : hyukjae oppa
Ah, choa, jumuseo...
To : hyukjae oppa
Gomapta..
Saat membalikan tampilan ponsel ke tampilan layar awal. Aku
terkagetkan dengan laporan panggilan tidak terjawab. Keterkejutanku
semakin menjadi saat aku membuka laporan panggilan itu “ 57 panggilan
tidak terjawab Lee Donghae “
“ omona Lee Donghae” aku bergegas
keluar kamar, dan mencari dongahe. Kudpati hae sedang duduk diam di
dapur. Aku menghampirinya, dan kucoba untuk pelan pelan bicara
kepadanya.
“ donghae ah, mianhae, mianada...” tanpa sadar aku menangis lagi. Hae memandangku.
“ ani yeorin ah ini bukan salah mu, aku lah yang bersalah aku terlalu kasar terhadapmu. Mianhae jeongmal mianhaeyo.”
“ hae..”
“ gwencana , apa kau terluka,?”
“ ani. Nan gwenchana. Kau pasti lapar. Tunggu sebentar aku kan memasakan sesuatu untukmu.”
“ yeorin ah.”
“ ne ?” donghae hae tiba tiba memeluku.
“ jangan pernah membuatku panic lagi park yeorin !”
To be continue
bingung.. gak ada inspirasi maning jelek mian yah teman teman huhuhu TT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar